Stop Facebook saat Adzan

Selamat Datang di Blog Iseng Ane
Posted by : Unknown Juni 16, 2013

Assalamu ‘alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh
Shalat memiliki kedudukan yang sangat penting di dalam Islam. Saking pentingnya, sebagian ulama menyatakan bahwa orang yang meninggalkan shalat, meskipun ia sudah bersyahadat, maka statusnya adalah kafir!
Berikut ini beberapa poin mengenai kedudukan shalat dalam Islam:

1. Shalat adalah Tiang Agama
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Kepala segala urusan adalah Islam, dan tiangnya adalah shalat, sementara puncaknya adalah jihad.” (HR At Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Ahmad, shahih)

2. Shalat adalah Amal yang Pertama Kali Dihitung di Akhirat
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Yang pertama kali ditanyakan kepada seorang hamba pada hari kiamat adalah perhatian kepada shalatnyaa. Jika shalatnya baik, dia akan beruntung (dalam sebuah riwayat disebutkan: dia akan berhasil). Dan jika shalatnya rusak, dia akan gagal dan merugi.” (HR Ath Thabrani, shahih)

3. Shalat adalah Ibadah yang Terakhir Hilang dari Agama
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Tali-tali Islam akan lepas sehelai demi sehelai. Setiap kali sehelai tapi itu lepas, umat manusia akan berpegangan pada tali berikutnya. Yang pertama kali terlepas adalah hukum, dan yang paling terakhir adalah shalat.” (HR Ahmad, shahih)
Dalam riwayat lain, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Yang pertama kali dihilangkan dari umat manusia adalah amanat, dan yang tersisa paling akhir adalah shalat. Berapa banyak orang yang mengerjakan shalat tanpa ada kebaikan di dalamnya sama sekali di dalam dirinya.” (HR Ath Thabrani, hasan)

4. Shalat adalah Wasiat Terakhir Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam
Ummul Mu’minin Ummu Salamah, berkata, “Wasiat yang terakhir kali disampaikan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam adalah shalat, shalat, dan budak-budak yang kalian miliki.” Sehingga Nabiyullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menyembunyikannya di dalam dada dan tidak beliau sebarluaskan melaluinya. (HR Ahmad, shahih)

5. Allah Memuji Orang yang Mengerjakan dan Mengajak Keluarganya Shalat
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman dalam Al Quran Surat Maryam ayat 54-55:
“Dan ceritakanlah (hai Muhammad kepada mereka) kisah Ismail (yang tersebut) di dalam Al Qur’an. Sesungguhnya ia adalah seorang yang benar janjinya, dan dia adalah seorang rasul dan nabi. Dan ia menyuruh keluarganya untuk bersembahyang dan menunaikan zakat, dan ia adalah seorang yang diridai di sisi Tuhannya.”

6. Allah Mencela Orang yang Malas Shalat
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman dalam Al Quran Surat Maryam ayat 59:
“Maka datanglah sesudah mereka, pengganti (yang jelek) yang menyia-nyiakan salat dan memperturutkan hawa nafsunya, maka mereka kelak akan menemui kesesatan.”
Juga di dalam Surat An Nisa’ ayat 142:
“Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah, dan Allah akan membalas tipuan mereka. Dan apabila mereka berdiri untuk salat mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya (dengan salat) di hadapan manusia. Dan tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali.”

7. Shalat adalah Rukun Islam Kedua
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Islam dibangun di atas lima pondasi, bersaksi bahwa tiada Rabb selain Allah dan Muhammad sebagai utusan Allah, mendirikan shalat, menunaikan zakat, melaksanakan ibadah haji, serta berpuasa pada bulan Ramadhan.” (HR Al Bukhari dan Muslim)

8. Allah Mewajibkan Shalat Tanpa Perantaraan Jibril
Allah Subhanahu wa Ta’ala mewajibkan ibadah shalat tidak seperti ibadah yang lain. Ibadah-ibadah lain, seperti puasa, zakat, haji dan sebagainya diwajibkan kepada umat Islam melalui perantaraan Jibril ‘Alaihis Salam di bumi. Terkhusus untuk ibadah shalat, Allah sendiri yang memerintahkan ibadah ini dengan mengangkat Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ke langit ke tujuh dalam peristiwa Isra’ Mi’raj, di Sidratul Muntaha.
Anas bin Malik Radhiyallahu ‘Anhu meriwayatkan bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda; “Kemudian ia membawaku ke Sidratul Muntaha. Tiba-tiba aku melihat dedaunnya yang laksana telinga gajah dan buah-buahnya seperti mutiara.”
Beliau melanjutkan, “Maka tatkala ia tertutup berkat perintah dari Allah Subhanahu wa Ta’ala, ia (Sidratul Muntaha) pun berubah dan tidak satu pun makhluk Allah yang dapat menggambarkan keindahannya. Kemudian Allah memberikan wahyu kepadaku dan Dia mewajibkan lima puluh shalat dalam sehari semalam kepadaku…. (HR Bukhari dan Muslim)

9. Awalnya, Allah Memerintahkan Shalat 50 Shalat Sehari
Dalam lanjutan hadits dari Anas bin Malik Radhiyallahu ‘Anhu tersebut:
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam berkata, “Aku lalu kembali dengan membawa kewajiban itu hingga kulewati Nabi Musa ‘Alaihis Salam, kemudian ia (Musa ‘Alaihis Salam) berkata kepadaku, ‘Apa yang diwajibkan Allah atas umatmu?’
Aku menjawab, ‘Dia mewajibkan lima puluh kali shalat (dalam sehari semalam).’
Musa ‘Alaihis Salam berkata, ‘Kembalilah kepada Rabb-mu dan mintalah keringanan kepada-Nya, karena umatmu tidak akan mampu melaksanakan hal yang demikian itu.’
Maka aku pun kembali menghadap Allah, lalu Dia memberi keringanan kepadaku dengan menghapuskan lima kali shalat…’
Beliau Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, ‘dan aku terus kembali menghadap Allah dan turun kepada Nabi Musa ‘Alaihis Salam hingga Allah berfirman, ‘Wahai Muhammad, itulah shalat lima waktu sehari semalam. Setiap satu shalat bernilai sepuluh kali shalat. Dengan demikian, pahalanya sama dengan lima puluh kali shalat.’” (HR Al Bukhari dan Muslim)

10. Allah Membuka dan Menutup Amal Orang Beriman yang Beruntung dengan Menyebutkan Shalat
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman dalam Al Quran Surat Al Mu’minun ayat 1-9:
“Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, (yaitu) orang-orang yang khusyuk dalam salatnya, dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tiada berguna, dan orang-orang yang menunaikan zakat, dan orang-orang yang menjaga kemaluannya, kecuali terhadap istri-istri mereka atau budak yang mereka miliki; maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada tercela. Barang siapa mencari yang di balik itu maka mereka itulah orang-orang yang melampaui batas.Dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya) dan janjinya,dan orang-orang yang memelihara sembahyangnya.”

11. Allah Menyuruh Muhammad, dan Pengikutnya Agar Menyruh Keluarganya Shalat
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman dalam Al Quran Surat Thaha 132:
“Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan salat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezeki kepadamu, Kami lah yang memberi rezeki kepadamu. Dan akibat (yang baik) itu adalah bagi orang yang bertakwa.”
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Suruh anak-anak kalian mengerjakan shalat ketika berusia tujuh tahun. Dan pukullah mereka karena tidak mengerjakannya pada saat mereka berusia 10 tahun. Serta pisahkanlah mereka di tempat tidur.” (HR Abu Dawud dan Ahmad, shahih)

12. Orang yang Tidur dan Lupa Diperintahkan Mengganti Shalatnya
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Barangsiapa yang lupa mengerjakan shalat, hendaknya dia mengerjakannya pada saat teringat. Tidak ada kafarat baginya, kecuali hanya itu saja.” (HR Al Bukhari)
Dalam riwayat lain, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Barangsiapa lupa mengerjakan shalat atau tertidur sehingga tidak mengerjakannya, maka kafaratnya adalah mengerjakannya ketika ia mengingatnya.” (Muttafaqun ‘Alaih)

Pentingnya Shalat
Shalat itu merupakan salah satu rukun Islam, dan disebut Imanuddin (Tiang Agama). Maka dari itu kita tidak dapat disebut muslim, kalau kita tidak shalat.
Dan tahukah ikhwatil iman ? shalat itu merangkum seluruh hakikat dalam Rukun Islam :
  1. Dalam shalat ada Syahadat, dan itu merupakan rukun shalat, tidak sah shalat tanpa Syahadat
  2. Dalam shalat ada zakat, artian zakat seperti kita ketahui adalah mensucikan harta, dalam shalat kita menjaga kesucian lahir kita. Subhanallah
  3. Dalam shalat ada puasa, tidak diperbolehkan makan dan minum saat shalat
  4. Dalam shalat juga ada haji, Mustakbilal kiblat. Kita menghadap kiblat.
Dan Shalat merupakan ibadah yang langsung diperintahkan Allah Subhana wata’ala kepada Rasulullah
Perintah Syahadat diturunkan melalui ayat, “Isyhadu bi anna muslimun“. Zakat juga turun ayat, kemudian Puasa turun ayat dan mayoritas muslim InsyaAllah hafal ayat ini “ Yaa Ayyuhal ladzina aamanu kutiba ‘alaykumusyiam, kamaa kutiba ‘alalladzina min qablikum tattakun”. Haji juga turun ayat, namun Shalat, Rasulullah langsung dipanggil oleh Allah melalui peristiwa Isra’ Mi’raj, dan terjadilah amandemen shalat lima waktu, Subhanallah betapa istimewanya shalat yang sering kita lalaikan Ikhwatul iman.
Untuk itu seruan adzan bukanlah seruan seorang muazin melainkan panggilan Allah untuk kita ummat muslim yang perantaranya adalah suara muazin, jangan salah ikhwah fillah J
Dan lafadz adzan bukan sembarang lafadz, mari kita perhatikan
Allahu Akbar Allahu Akbar “ Allah MAHA BESAR Allah MAHA BESAR” maka terlihat lah siapa yang membesarkan Allah, siapa yang membesarkan dunia
 Asyhadu alla ilaa ha illallah “ Aku bersaksi tiada tuhan selain Allah”
Asyhadu anna Muhammadar Rasulullah “ Aku bersaki Nabi Muhammad adalah Rasul utusan Allah”  jelas terlihat mana yang sungguh-sungguh bersaksi, mana yang Cuma saksi ‘palsu’
Hayya ‘alasshalat “Mari kita Shalat” renungkan, Allah mengundang kita dengan kata ‘mari’ perlu dipertanyakan bila kita sangat semangat ketika di undang pesta namun tidak senang dengan Undangan Allah, Naudzubillah
Hayya ‘alal falah “mari menuju kemenangan” Subhanallah, kita gak usah ngomong mau sukses dong kalau terdengar seruan ini tidak Shalat ?
 Allahu Akbar Allahu Akbar “ Allah MAHA BESAR Allah MAHA BESAR” lagi-lagi dapat terlihat siapa yang membesarkan Allah, siapa yang membesarkan nafsunya
Laa ilaa ha illallah “ Tiada Tuhan Selain Allah” berarti jelas hanya mereka yang Tuhannya Allah saja lah yang menunaikan Shalat, yang tidak shalat ? Wallahua’lam Bisshawab
Dan Shalat ibadah yang tidak bisa di tawar, no Bargaining ! zakat bagi yang mampu, tidak mampu ? kita menerima zakat, Puasa bagi yg mampu, tidak mampu ? bisa dibayar dg fidyah, dengan catatan misalnya sudah uzur, atau sakit, haji ? jelas, benar-benar bagi yang mampu,namun berikhtiar menuju kemampuan itu,  namun shalat tidak ada tawar menawar, gk mampu berdiri ? duduk. Gak mampu juga  ? berbaring. Gk mampu dengan gerak tangan ? dalam hati. Gak mampu juga dengan hati ? Innalillahi wainnailaihi Raji’un, tanda tidak shalat lagi namun di shalatkan. Naudzubillah
jiifatun tuhya “orang yg sengaja tidak shalat layaknya bangkai hidup”  ~ Imam Ali
jelas seperti mayat hidup, karena shalat itu laksana kepala dalam tubuh, jadi muslim yang tidak shalat itu lumpuh imannya, gak hidup imannya karena gak ada kepalanya. Naudzubillah
maa salakakum fii saqara
“Apakah yang memasukkan kamu ke dalam Saqar (neraka)?”
QS. AL MUDDATSTSIR [74] : 42
qaaluu lam naku mina almushalliina
Mereka menjawab: “Kami dahulu tidak termasuk orang-orang yang mengerjakan shalat,
QS. AL MUDDATSTSIR [74] : 43
Naudzubillah berarti sungguh nekat kalau kita meninggalkan shalat, karena itu sama saja kita menjatuhkan diri sendiri ke dalam neraka saqar.

Marilah berjanji pada diri kita sendiri untuk tidak ceroboh membawa tubuh kita ke dalam neraka saqar, semoga Allah menanamkan kecintaan menunaikan shalat dalam diri kita

Kode Smiley Untuk Komentar


:a   :b   :c   :d   :e   :f   :g   :h   :i   :j   :k   :l   :m   :n   :o   :p   :q   :r   :s   :t  

{ 1 komentar... read them below or add one }

Pendownload yang baik itu yang meninggalkan komentar, biarpun itu hanya ucapan Terima Kasih

- Copyright © 2013 Hikari no Sora - Date A Live - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan - Re-Designed by Largo-kun -